Mois de la Photo | Bulan Foto

OVERLOAD

Ruang MES 56 | Lembaga Indonesia Prancis

Pembukaan/Opening: Selasa/Tuesday, 20 November 2007

07.30 PM at LIP Galerie Jl. Sagan 3 Jogja

Bintang Tamu/Guest Star: Viva Los Amigos vs Dubyouth

Pameran/Exhibition: LIP Galerie

20 November 2007 – 03 December 2007

Senin-Jumat 10.00-19.00 Monday-Friday 10.00 AM-07.00 PM

Dalam kamus bahasa Indonesia bisa diartikan kelebihan beban, kelebihan muatan, daya tampung dsb : reperesentasinya bisa mencakup segala aspek, lingkungan sosial, politik maupun budaya. Semuanya secara perlahan tapi pasti telah mencapai ambang batas kewajaran, bergerak melebihi volume yang semestinya. Melampaui kapasitas dari sistem yang berlaku. Teknologi dan percepatannya, arus informasi bergerak dalam waktu yang bersamaan. Ini bukan lagi masalah modernisme atau budaya urban. Ini hanya pemandangan biasa, yang sering kita lihat.

Pameran ini akan memamerkan karya-karya dari Ruang MES 56 yang berdiri sejak 2002 di Jogja, dan satu-satunya ruang alternatif dan laboratorium dengan konsentrasi fotografi populer di Indonesia.

Ada 8 karya foto pilihan dari Ruang MES 56: Agung Nugroho Widhi, Akiq AW, Anang Saptoto, Angki Purbandono, Edwin Dolly Roseno, Eko Bhirowo, Wimo Ambala Bayang dan Wok The Rock.

Overload in Indonesian dictionary can be interpreted as over weight, over capacity, etc. Its representation can be seen in our daily life, in every aspect. From social environment, politics, even culture. Everything, slowly but sure has already beyond the limit, over the proper volume, over the system capacity. Technology with its acceleration and information, move together at the same time. These are not just a matter of modernism, or urban culture. These are just common pictures, usual images in our daily life.

This exhibition will exhibit the works of Ruang MES 56 which established on 2002 in Jogja, the only one alternative space and laboratory who concentrates in popular photography in Indonesia.

There will be 8 images from Ruang MES 56: Agung Nugroho Widhi, Akiq AW, Anang Saptoto, Angki Purbandono, Edwin Dolly Roseno, Eko Bhirowo, Wimo Ambala Bayang and Wok The Rock.